7 Tips Menentukan Desain Lemari Pakaian yang Tepat

Sering kali kita merasa bingung dalam menentukan besaran, detail, ataupun desain lemari pakaian yang sesuai dengan kebutuhan kita. Penting untuk mengingat dan membayangkan kembali kebiasaan kita sehari-hari untuk dapat menghasilkan desain yang lebih personal dan tepat guna.

Karena tentunya setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda dalam mengorganisir dan memilah isi lemari pakaiannya. Misalnya ada yang lebih suka digantung daripada dilipat atau ada yang mengkategorikan berdasarkan warna ataupun fungsi pemakaian.

Tips Menentukan Desain Lemari Pakaian Sesuai Kebutuhan

Nah berikut akan kita bahas langkah-langkah yang harus diperhatikan dan diputuskan dalam mendesain lemari pakaian sebagaimana yang telah dikutip dari Glare furniture.

desain lemari pakaian

1. Kebutuhan vs Ketersediaan Ruang

Hitung berapa pengguna lemari pakaian dan perkirakan berapa banyak pakaian atau aksesoris yang kita miliki yang ini kita simpan di lemari. Jangan terlalu pas-pasan dan jangan juga terlalu besar sehingga tidak terpakai, cukup sediakan sekitar 20% untuk space cadangan.

Lalu kita bandingkan dengan ukuran ruang yang ada apakah sudah memenuhi kebutuhan tersebut jika ya berarti kita bisa ketahap selanjutnya namun jika tidak maka harus kita siasati walaupun mengurangi idealitas seperti membagi-bagi fungsi lemari.

Misalnya untuk lemari besar kita gunakan khususkan untuk menggantung lalu untuk yang dilipat bisa kita akali dengan disimpan di storage bawa kasur atau meja TV ataupun dresser tambahan, bisa juga kebalikannya untuk lemari besar untuk pakaian lipat.

Baca Juga:  4 Tips Menata Interior Rumah Minimalis Sederhana

Lalu untuk pakaian gantung bisa menggunakan movable hanger atau jika memang jumlah pakaian yang kita punya terlalu banyak dibandingkan space yang tersedia mungkin sudah saatnya kita memilih mana yang ingin kita simpan dan mana yang tidak. Bisa kita jual ataupun sumbangkan.

2. Tipe Free Standing atau Built In

Untuk lemari pakaian tipe free standing dapat dibawa jika pindah ruangan atau rumah. Namun kekurangannya bisa ada gap atau space sisa. Untuk lemari pakaian tipe built in akan lebih sulit untuk dipindahkan karena sudah fix menempel pada ruangan sehingga jika dipindahkan pun diperlukan perbaikan dan finishing ulang untuk menyesuaikan kembali dengan ruangan yang baru.

Namun kelebihannya bisa memanfaatkan space semaksimal mungkin dari lantai hingga plafon, dari ujung ke ujung ruangan tanpa ada gap sama sekali.

3. Kategorikan Isi Lemari Pakaian

Setiap orang memiliki caranya sendiri dalam mengkategorikan pakaian dan aksesorisnya. Berikut ini pengkategoriannya:

Warna

Contohnya kategori pakaian bisa berdasarkan warna monokrom atau colorful.

Fungsi

Berdasarkan fungsi untuk sehari-hari casual untuk bepergian, olah raga ataupun formal.

Jenis

Berdasarkan jenis seperti atasan crop top, atasan kemeja, atasan kaos, bawahan rok, bawahan celana, dress panjang, dress pendek, outer, dan sebagainya.

Pakaian Dalam

Kategori pakaian dalam dipisahkan untuk atasan seperti bra, kaos dalam atau tank top. Dan bawahan seperti cd, celana ketat, boxer, dan sebagainya.

Aksesoris

Kategori aksesoris yang ini opsional ada yang digabungkan dengan lemari pakaian, ada yang terpisah dengan space tersendiri. Aksesoris bisa dikelompokkan menjadi perhiasan seperti anting, kalung, gelang, dan jam. Lalu sepatu, tas, topi, kacamata, syal atau scarf, parfum, ikat pinggang, dan dasi.

Barang Lain-Lain

Lalu kategori barang lain-lain yang masih terkait yang seringkali disimpan bersama pakaian seperti handuk cadangan, koper, dan bed linen.

4. Kombinasi Antara Ambalan, Hanger, dan Drawer

Seberapa banyak baju yang dilipat dan yang digantung menentukan pembagian tempat di dalam lemari. Misalnya yang dilipat sebanyak 70% dan yang digantung 30% setiap orang tentunya berbeda-beda tergantung preferensi dan kebiasaan.

Baca Juga:  3 Tips Perencanaan Keuangan Renovasi Rumah yang Wajib Anda Ketahui

Untuk yang dilipat biasanya di ambalan dan blower dan untuk yang digantung di hanger. Berikut pertimbangannya, untuk hanger kelebihannya tidak mudah kusut biasanya untuk pakaian yang lebih mudah kusut atau licin jika dilipat. Untuk pakaian formal sebaiknya digantung agar lebih sleek.

Kelebihan kedua lebih mudah dalam memilih karena terlihat semua bagian pakaiannya. Kekurangannya memakan tempat yang lebih banyak dan kurang cocok untuk ukuran pakaian yang terlalu kecil.

Untuk ambalan kelebihannya hemat tempat terutama untuk pakaian lipat, muat lebih banyak baju dalam satu tempat, cocok untuk pakaian kasual sehari-hari. Kekurangannya ada tanda lipatan atau kemungkinan kusut dan potensi berantakan lebih tinggi jika pengambilannya salah.

Untuk drawer kelebihannya cocok untuk barang kecil seperti aksesoris dan pakaian dalam. Kelebihan kedua bisa menjangkau bagian lemari yang terlalu dalam dengan lebih mudah. Kekurangannya memerlukan setrel dan bodi tambahan sehingga memerlukan budget tambahan.

Bandingkan dan perhatikan kembali ketersediaan space pada poin nomor satu untuk pertimbangan yang lebih matang.

5. Kombinasi Terbuka, Semi Terbuka, atau Tertutup

Pilihlah barang mana yang ingin kita tampilkan yang terlihat dari luar dan mana yang tidak. Untuk desain lemari pakaian terbuka tanpa pintu sama sekali kita bisa dengan mudah melihat dan mengambil barang secara langsung. Namun kekurangannya ada potensi debu dan kotoran.

Jika ingin barang-barang lebih terlindung dari debu dan kotoran kita bisa menggunakan tipe lemari pakaian semi terbuka dengan pintu yang terbuat dari kaca. Namun jika kita ingin lebih privat lebih tertutup dan tidak terlihat bagian dalamnya misalnya karena alasan takut berantakan atau ingin melindungi barang-barang yang lebih privat seperti pakaian dalam atau perhiasan berharga maka gunakan material dan finishing pintu yang lebih solid.

Baca Juga:  5 Kesalahan Menata Unit Apartemen yang Umum Terjadi

6. Ukuran

Ukuran Ergonomis

Perhatikan ukuran eye level dan tinggi jangkauan yang ergonomis, sebisa mungkin ukuran tinggi ambalan dan penggantung menyesuaikan dengan eye level dan bisa kita gapai dengan mudah terutama untuk barang yang sering kita gunakan.

Untuk barang yang lebih jarang digunakan bisa diletakkan lebih rendah atau lebih tinggi seperti baju seasonal, cover, dan bed linen. Misal untuk orang setinggi 165 cm standar jangkauan tertinggi 180 cm, standar titik mata 150 sentimeter supaya untuk yang dilipat tidak mudah berantakan akibat sulit dijangkau dan kurang terlihat.

Dan untuk yang digantung tidak perlu jinjit jika memang terpaksa posisi harus lebih tinggi bisa diakali dengan fittings yang ditarik.

Ukuran Baju

Ukuran baju untuk yang digantung perhatikan panjang baju, untuk yang pendek dan yang panjang tentunya memiliki kebutuhan tinggi space yang berbeda.

Kedalaman Lemari Pakaian

Kedalaman lemari untuk lemari pakaian umumnya standar ideal di kedalaman 60 cm namun jika ada jas yang lebih besar bisa hingga 70-75 sentimeter.

Jarak Antar Ambalan

Jarak antar ambalan secara vertikal jangan terlalu tinggi untuk menghindari susunan yang rubuh dan berantakan. Secara horizontal dibuat sekat yang tidak terlalu jauh untuk mempermudah kategori. Untuk bagian dalam laci pun sama.

7. Tampilan Estetika dan Detail

Unsur Bentuk

Unsur bentuk disesuaikan dengan suasana dan style ruangan misalnya dengan action profil dan ukiran atau dengan not sederhana ataupun polos.

Material Finishing dan Warna

Material finishing dan warna apakah dengan cermin, kaca, motif kayu, atau warna polos saja.

Pintu

Pintu apakah swing, sliding, ataupun folding.

Handle

Kemudian detail hendle menonjol dengan variasi bentuk sebagai action atau yang rata dengan pintu atau bahkan tidak terlihat seperti finger groove.

Fittings dan Aksesoris Pendukung

Lalu fittings dan aksesoris pendukung.

Lighting

Kemudian lighting untuk menerangi objek lebih detail dan menambah wow factor.

Itulah beberapa tips dalam menentukan desain lemari pakaian. Semoga tips ini bermanfaat untuk Anda.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *